A. Pengertian
Inti
ajaran sedekah kalau merujuk pada beberapa temuan ilmu pengetahuan dan ajaran
agama, sedikitnya ada tiga;[1]
Pertama, Sedekah merupakan perintah agar kita menjalin hubungan harmonis dengan diri sendiri. Akan harmonis juga hubungannya dengan orang lain dan dengan Tuhan. Tanda-tanda orang yang punya hubungan harmonis dengan dirinya yaitu orang itu mempunya kesimpulan positif tentang dirinya, punya kemampuan menyuruh dirinya untuk melakukan hal-hal yang berakibat baik pada dirinya dan punya kemampuan untuk melarang dirinya agar menghindari hal-hal yang berakibat negatif (self-control). Orang yang harmonis itu akan meraih prestasi yang terus meningkat dan akan terhindar dari stress. Kalau melihat penjelasan Al-Ghazali dalam Ihya’, tanda yang paling penting adalah syukur dan sabar. Syukur disini maksudnya adalah orang itu punya kesimpulan mental yang positif terhadap dirinya dan punya agenda riil untuk memperbaiki diri secara berkelanjutan. Sedangkan sabar artinya orang itu mampu menahan diri dari hal-hal yang berakibat buruk pada dirinya.
Pertama, Sedekah merupakan perintah agar kita menjalin hubungan harmonis dengan diri sendiri. Akan harmonis juga hubungannya dengan orang lain dan dengan Tuhan. Tanda-tanda orang yang punya hubungan harmonis dengan dirinya yaitu orang itu mempunya kesimpulan positif tentang dirinya, punya kemampuan menyuruh dirinya untuk melakukan hal-hal yang berakibat baik pada dirinya dan punya kemampuan untuk melarang dirinya agar menghindari hal-hal yang berakibat negatif (self-control). Orang yang harmonis itu akan meraih prestasi yang terus meningkat dan akan terhindar dari stress. Kalau melihat penjelasan Al-Ghazali dalam Ihya’, tanda yang paling penting adalah syukur dan sabar. Syukur disini maksudnya adalah orang itu punya kesimpulan mental yang positif terhadap dirinya dan punya agenda riil untuk memperbaiki diri secara berkelanjutan. Sedangkan sabar artinya orang itu mampu menahan diri dari hal-hal yang berakibat buruk pada dirinya.